Jumat, 15 Maret 2013

Ruang Lingkup Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatuperiode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
-Neraca
Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansiyang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut: aset = liabilitas + ekuitas Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
-Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
-Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalahaktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca

Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan
Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen

PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN 
-Investor
Dalam dunia keuangan, investor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
-Karyawan Pemberi Pinjaman Pemasok dan Kreditor usaha lainnya Rantai suplai, rantai pasokan, jaringan logistik, atau jaringan suplai adalah sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupunvirtual dari suatu pemasok kepada pelanggan
-Pelanggan Pemerintah Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.
-Masyarakat
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusanekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
-Dapat Dipahami
-Relevan
-Keandalan
-Dapat diperbandingkan
-Dasar Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang digunakan dalam menghitung nilai-nilai ekonomis. Laporan keuangan terdiri dari : Laporan laba rugi yaitu laporan mengenai penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Neraca yaitu laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada suatu saat tertentu.
- Aktiva, dibagi menjadi dua yaitu : a. Jangka panjang, yaitu jangka waktu lebih dari 1 tahun b. Jangka pendek, yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.
- Hutang dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Dijamin penuh, kreditor yang diberi jaminan sama atau lebih dari besarnya hutang.
b. Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari besarnya hutang
c. Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi jaminan dalam bentuk barang-barang tertentu.
3. Laporan laba ditahan yaitu daftar kumulatif laba yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan yang tidak dibagikan sebagai deviden.
4. Laporan arus kas yang menunjukkan operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan.

Sifat Laporan Keuangan 
Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan (progress report) perusahaan secara periodik. Jadi laporan keuangan bersifat histories serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi. Fakta-fakta yang telah dicatat, laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akutansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan catatan histories dari peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir. Prinsip dan kebiasaan di dalam akutansi, data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akutansi yang lazim, di dalam akutansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain : bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai untuk perusahaan yang masih berjalan yang didasarkan pada nilai atau harga pada terjadinya peristiwa itu. Jadi jumlah uang yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual. Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan akutansi telah diatur oleh dalil-dalil dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan tersbut tergantung oleh akuntan atau pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan missal dalam menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat pribadi manajement serta berdasar pengalaman masa lalu

Keterbatasan Laporan Keuangan 
1. Laporan keuangan sifatnya sementara dan bukan laporan yang final, karena itu jumlah dan hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuiditas atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
2. Angka yang tercantun dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
3. Untuk para investor laporan keuangan hanya bersifat membantu, masih memerlukan ramalan -ramalan sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akutansi semata-mata hanya didasarkan atas “cost” (yang bersifat histories) dan bukan atas dasar nilainya, akhirnya timbul jurang yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham yang tercatat dibursa. (ikatan akutansi Indonesia, Jakarta 1974).
4. laporan keuangan bersifat konserfatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih, dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.
5. Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai Sumber :


http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/laporan-keuangan-pengertian-dan-dasar.html http://ilmumanajemen.wordpress.com/2008/12/11/arti-penting-laporan-keuangan/ http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan

Minggu, 02 Desember 2012

Jika Aku Jatuh Cinta

Jika Aku Jatuh Cinta Puisi Jika aku jatuh cinta Aku akan tulus mencinta Yang utama bukan harta ataupun tahta Tapi dari akhlak dan hati yang tertata Jika aku jatuh cinta Ku ingin hidupku lebih bermakna Bukan cinta yang penuh dusta dan kebohongan belaka Jika aku jatuh cinta Ku tak ingin melakukan kesalahan yang sama Tapi belajar untuk memperbaiki noda Jika aku jatuh cinta...

AKU INGIN SEPERTIMU

AKU INGIN SEPERTIMU Setiap hari aku belajar Banyak ilmu yang ku dapat Engkau selalu mengajari aku Engkau sabar menghadapi kami Murid – muridmu yang kadang nakal Sungguh mulia hatimu guruku Tugasmu mendidik murid-muridmu Tidak kenal lelah Aku ingin sepertmu guruku Ketika besar nanti Aku akan menjadi guru Aku akan menggantikanmu

DASAR-DASAR PEMPROSESAN KOMPUTER

A. Pendahuluan Walau komputerv sekarang sangat berbeda dengan model awalnya, semua komputer mencerminkan arsitektur dasar yang sama. Penyimpanan komputer (computer storage) ada dalam dua bentuk dasar, primer dan sekunder. Penyimpanan primer menggunakan teknologi intergarted circuit untuk menyediakan random acces memory (RAM), read only memory (ROM) dan cache memory. Keyboard adalah unit input komputer yang paling populer, dan efesiensinya telah ditingkatkan dengan alat penunjuk (pointing device). Perangkat lunak dibagi menjadi dua kategori utama, sistem da aplikasi. Perangkat lunak sitem meliputi sistem operasi, program utility, dan penerjemah. Perangkat lunak apliaksi dapat dibuat pleh spesialis iformasi perusahaan atau dibeli dalam bentuk jadi dari pemasok perangkat lunak. Satu alasan kepopuleran end-user compuitng adalah banyak perangkat lunak aplikasi yang memudahkan pemakai (user frendly). Kemudahan bagi pemakai ini dicapai melalui teknik-teknik seperti dialog (guided dialogue), penjelasan sesuai konteks (context-sensitive help), dan interface grafis bagi pemakai (graphical user interface). B. Komputer Sebagai Elemen dalam Sistem Informasi Komputer ada dalam berbagai ukuran. Komputer besar disebut mainframe, dan telah ada sejak awal. Mainframe adalah tulang punggung pengolahan data diorganisai besar seperti pemerintahan dan perusahan-perusahaan fortune 500. Pada tahun 1070-an, trend ini dimulai dengam komputer mini (minicomputer) atau mini. Mini diterima begitu baik sehingga pembuat komputer memproduksu rancangan yang lebih kecil, yang disebut komputer mikro(microcomputer). Anda juga mendengar istilah small business computer dan komputer personal – PC. Small business computer adalak komputer mini atau mikro multiuser yang biasa terdapat diperusahaan kecil.Komputer personal – PC adalah mikro yang digunakan oleh satu orang, atau mungkin sedikit orang yang bekerja pada area yang sama. C. Arsitektur Komputer Diagram itu disebut skema komputer (computer schematic) dan telah ada sejak awal masa komputer. Unit-unit komputer yang disebut perangkat keras (hardware), biasanya dikemas dalam suatu kotak tersendiri dan dihubngkan dengan kabel-kabel elektris. Unit yang paling penting adalh central processing computer (CPU). CPU mencakup suatu unit penyimpanan yang disebut penyimpanan primer (primary storage). Istilah perangkat lunak (Software) digunakan untuk menggambarkan satu atau beberapa program. Processor digunakan untuk menggambarkan control unit dan ALU yang mengolah isi penyimpanan primer. Penyimpanan sekunder (secondary storage) menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak digunakan. Program yang disimpat disebut koleksi perangkat lunak (software library) dan data yang disimpan disebut database. Hasil pengolahan tersebut dicatat oleh unit output. D. Unit Input • Keyboard • Alat petunjuk • Alat input otomatisasi data sumber • Alat input pengenal suara E. Unit Output • Alat output tampilan • Alat output cetakan • Alat output suara SUMBER : Buku Sistem Informasi Manajemen Pengarang : Raymond Mcleod, Jr

METODOLIGI SIKLUS HIDUP SISTEM

A. Pendahuluan Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang terlahir, tumbuh berkembang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk sistem berbasis komputer seperti aplikasi pengolahan data, atau sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS). Siklus hidupn sistem terdiri dari lima tahap. Empat tahan yang pertama perencanaan, analisis rancangan dan penerapan- dimaksudkan bagi pengembangannya. Tahap kelima dimaksudkan untuk penggunaanya. Semua tahap dapat melihatkan pemakai. Pada tingkat sedikit lebih sederhana, suatu komite khusus yang disebut dengan komite pengarah SIM (MIS steering committee) dapat mengolah seluruh siklus hidup dalam perusahaan. Ketika tiap siklus hidup melalui tahap pengembangannya, para pemimpin proyek mengawasi para anggota tim. Siklus hidup sistem merupakan penerapan pendekatan sistem untuk tugas menggembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer. Siklus hidup sistem itu sendiri merupakan metodologi, tetapi polanya lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk menggembangkan sistem yang lebih cepat. B. Siklus Hidup Sistem Siklus hidup sistem (system life cycle) atau SLC adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. 1. Tahap-tahap Siklus Hidup Tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle). Tahap kelima adalah tahap penggunaanya, yang berlangsung sampai sudah waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus itu akan diulangi lagi. 2. Pengelolahan Silklus Hidup Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unti jasa informasi, dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemograman dan operasi. Sekarang, manajemen siklus hidup sistem mungkin saja terentang melewati beberapa tingkap organisasi sional dan melibatkan manajer di luar jasa informasi. 3. Kepemimpinan Proyek Tim proyek mencakup semua orang yang ikut serta dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Kegiatan tim diarahkan oleh seorang pemimpin proyek yang memberikan pengarahan sepanjang berlangsungnya proyek. Tidak seperti komite pengaruh SIM, tim proyek tidak berkelanjutan dan biasanya dibubarkan ketika penerapan sistem telah selesai. C. Tahap Perencanaan Komite pengarah SIM dan tim proyek mengatisipasi bahwa perencanaan akan menghasilkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut : • Menentukan lingkup dari proyek • Mengenali berbagai area permasalahan potensial • Mengatur urutan tugas • Memberikan dasar untukpengendalian D. Langkah-langkah dalam Tahap Perencanaan Anggota tim lainnya, seperti pengelola database dan spesialis jaringan, dapat berperan pendukung. • Menyadari masalah • Mendefenisikan masalah • Menentukan tujuan sistem • Mengidentifikasikan kendala-kendala sitem • Membuat studi kelayakan • Mempersiapakan usulan penelitian sistem • Menyetujui atau menolak penelitian proyek • Menetapkan mekanisme pengendalian E. Tahap Analisis Analisis sitem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau dipengaruhi. Selama tahap analisi, analisis sistem terus bekerja sama dengan manajer dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang terpenting. • Mengumumkan penelitian sistem • Mengorganisasikan tim proyek • Mendefinisikan kebutuhan informasi • Mendefinisikan kriteria kinerja sistem • Menyiapkan usulan rancangan • Menyetujuin atau menolak rancangan proyek F. Tahap Rancangan Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sisem baru. Langkah-langkah tahap rancangan yaitu • Menyiapkan rancangan sistem yang terinci • Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem • Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem • Memilih Konfigurasi yang terbaik • Menyiapkan usulan penerapan G. Tahap Penerapan Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintergrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sitem yang bekerja. Tugas-tugas dari tahap penerapan yaitu • Merencakan penerapan • Mengumumkan penerapan • Mendapatkan sumber daya perangkat keras • Mendapatkan sumber daya perangkat lunak • Menyiapkan database • Menyiapkan fasilitas fisik • Mendidik peserta dan pemakai • Masuk ke sistem baru H. Tahap Penggunaan Tahap penggunaan terdiri dari 3 langkah : • Menggunakan sistem • Audit sistem • Memelihara sistem SUMBER : Buku Sistem Informasi Manajemen Pengarang : Raymond Mcleod, Jr

TEORI DAN METODOLOGI SISTEM (PENDEKATAN SISTEM)

A. Pendahuluan Manajer memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Selama proses pemecahan masalah manajer membuat berbagai keputusan, dan beberapa elemen pemecahan masalah harus ada. Saat proses pemecahan masalah mulai berjalan, manajer berhati-hati membedakan gejala dengan sebab. Struktur masalah mempengaruhi cara pemecahan masalah. Masalah yang tidak terstruktur harus dipecahkan oleh manajer, tetapi masalah yang terstruktur dapat dipecahkan oleh komputer. Manajer dan komputer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah semi terstruktur. Dalam mendefinisikan masalah, manajer bergerka dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisa bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan. Faktor-faktor yang unik bagi manajer dapat mempengaruhi pemecahan masalah. Faktor-faktor ini meliputi bermacam gaya dalam memcahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi. Seperti halnya model sistem umum perusahaan cocok pada semua jenis organisasi, pendekatan sistem memberikan landasan kokoh untuk membangun sistem pemecahan maslaha berbasis komputer. B. Pemecahan Masalah Kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk nmenekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. 1. Pentingnya Pemecahan Masalah Para manajer melakukan berbagai hal selai memecahkan masalah. Sebenernya pemecahan masalah mungkin hanya merupakan bagian kecil dari waktu manajer. Namun, pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. 2. Pengembalian Keputusan dan Pemecahan Masalah Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Penga,bilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan berikan solusi terbaik atas masalah tersebut. 3. Elemen-Elemen Proses Pemecahan Masalah Solusi bagi suatu masalah harus memampukan sistem untuk memnuhi tujuannya secara baik, seperti tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan standar yang diharapkan, apa yang harus dicapai oleh sistem. Selanjutnya, manajer harus memiliki informasi yang tersedia. Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem. Jika keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdsapat masalah dan manajer tidak mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah masalah merupakan penyebabnya dan harus dipecahkan. 4. Masalah Versus Gejala Pentingnya untuk mengenali perbedaan antara masalah dengan gejala. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Gejala menarik perhatian manajer melalui lingkaran umpan balik. Gejala menyerupai puncak gunung es, manajer harus melihat di balik gejala untuk menemukan penyebab maslaah yang sesungguhnya. 5. Struktur Masalah Masalah terstruktur karena terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan amtar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecahan masalah. Masalah tak terstruktur berisi elemen-elemen atau hubungan-hubungan anatr elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah. Penghitungan atas masalah ntak terstruktur sangat sulit, jika tidak mustahil. C. Pendekatan Sistem Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor Filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontrovesi secara memadai : • Mengenali kontroversi • Menimbang klaim alternatif • Membentuk penilaian SUMBER : Buku Sistem Informasi Manajemen Pengarang : Raymond Mcleod, Jr